Tampil Shining di Online Meeting

Rangkuman

Biar Kualitas Video Bagus

  • Meetingnya pakai Zoom?
    • Optimasi settingnya, panduan optimasi di bawah
  • Meetingnya pakai selain Zoom?
    • Gunakan YouCam, panduan optimasi di bawah
  • Pakai lampu terang dan ring light agar terang
    • LED Philips putih, 10W untuk ruang 3x3m
    • Ring light warna putih, ukuran 36 cm
  • Rekomendasi webcam kualitas premium harga medium
    • ✅✅✅ Logitech Brio Ultra HD (4K, 1/4″ Logitech sensor, 7.68 mm²)
    • ✅✅✅ Logitech c920, c922, c925e, Brio 500 (Full HD)
    • ✅✅ Google: best webcam this year
  • ❌ Laptop webcam

Biar Kualitas Audio Bagus

  • Di ruangan tenang
    • Pakai dynamic microphone
      • Zoom: use high fidelity mode
    • 😎 Tanpa headset jadi lebih ganteng
  • Di ruangan berisik
    • ✅✅✅ Pakai dynamic microphone + software noise cancellation tambahan, bukan bawaan dari aplikasi meeting
      • Zoom: use high fidelity mode
      • 😎 Tanpa headset jadi lebih ganteng
    • ✅✅ Pakai headset dengan good/great noise cancellation
      • Zoom: high fidelity mode
    • ✅ Pakai headset dengan bad/standard noise cancellation
      • Zoom: use optimized audio mode. Tipe mikrofon headset biasanya condenser, sensitif terhadap suara, termasuk suara berisik ditangkap juga kalau sistem noise cancellationnya jelek. Jadi pakai Zoom optimized audio biar ada noise cancellation tambahan dari dalam software Zoom. Baca perbedaan mic condenser dan dynamic di Google.
  • Rekomendasi microphone kualitas premium harga medium
    • ✅✅✅ Podmic USB (koneksi USB/XLR) + Rode Central
    • ✅✅✅ Podmic (koneksi XLR) + Audient iD4 + Fethead
    • ✅✅Logitech Zone Wired
  • ❌ Earbud, earpiece, laptop webcam, laptop microphone

Audio Device: Mic

Gunakan dynamic microphone, seperti Rode Podmic USB yang premium. Atau bisa juga Samson Q2U kalau mau murah. Jangan condenser microphone karena dia pickup suara sekitar (sensitif), kecuali memang mau rekaman.

Bisa coba juga kombinasi USB audio interface Audient iD4 dengan mic Samson Q8x ditambah inline preamp Fetamp supaya suara mantap dan jernih. Lebih rumit daripada yang microphone USB langsung ke komputer tapi bagus juga suaranya.

Jangan lupa setting gain yang pas sehingga suara tertinggi kita di antara -12dB dan -6dB. Cari panduan setting di manual microphone masing-masing.

Kalau Podmic USB bisa menggunakan Rode Central untuk setting gain dengan setting seperti ini

Audio Device: Headset

Kalau ingin headset, bukan mic terpisah, yang bener-bener bagus noise cancellation-nya. Seperti Logitech Zone Wired misalnya.

Kabel headset kalau ngegesek dan micnya bagus (noise cancelling) nggak terlalu masuk ke rekaman, atau bahkan nggak masuk. Untuk lebih amannya bisa pakai klip begini di baju, kabel melengkung ke depan, nggak gesek-gesek sama sekali. Harga klip Rp 1rb – Rp 3rb tergantung model di Tokopedia (murah banget)

Mic vs Headset

Kalau Anda di ruangan yang relatif tidak banyak noise (suara orang ngomong, suara berisik macam-macam di rumah), pakai dynamic mic akan lebih bagus. Suara lebih full. Saran saya pakai Rode Podmic USB karena suaranya berkelas, tinggal colok USB ke komputer tanpa perlu audio interface tambahan.

Pastikan dynamic microphone ya, karena dia lebih fokus hanya menangkap suara yang ada di depannya saja. Jangan condenser microphone, karena dia terlalu sensitif, suara noise kecil pun bisa dia tangkap. Kalau di studio yang benar-benar hening pakai condenser microphone bisa dipertimbangkan.

Jangan lupa pakai mic stand biar enak dipakainya. Kalau kita pakainya mic stand model Samson MK10, dia ujungnya 5/8″, maka kita perlu adapter 3/8″ supaya bisa dipasang di Podmic USB ini. Kalau pakai rode PSA1 sudah pas, karena ukuran 3/8″.

Kalau di tempat yang ramai bisa pakai microphone yang bagus noise cancellationnya, seperti Logitech Zone Wired yang saya pakai.

Oh iya, selain kualitas suara, tampilan dan kenyamanan pun bisa jadi pertimbangan. Saya lebih suka tidak ada barang yang nempel di kepala, lebih ganteng dan lebih nyaman, jadi saya lebih suka tanpa headset.

Video Device

Pakai webcam Logitech C922 Pro atau Logitech C925e udah bagus. Tapi ya ukuran sensornya kecil sih, cuman 1/3″

Notice the sensor is visible inside. The sensor is 4.8mm x 3.6mm, or 6mm diagonal. This is normally referred to as a 1/3″ sensor and likely has a crop factor of around 7.2 [techtravels]

Jangan lupa ditambah pencahaayaan dari ringlight ukuran 36cm. Lampu ruangan pastikan terang, minimal 1.000 lumens untuk ruangan 3×3 (LED Philips 10 watt). Nyalakan warna putih terang sebagai warna lampu pilihan kita

Mau yg premium? Cari webcam dengan Sony STARVIS™ CMOS sensor, dengan ukuran sensor yang besar. Semakin besar semakin baik.

Sony STARVIS™:

4K: Elgato Facecam Pro (f/1.8), HP 965 4K (f/2.0), Dell UltraSharp Webcam – WB7022 – 4K UHD (f/2.7, 1/2.8-inches sensor), AverMedia PW515 (f1/2.4), NexiGo Iris (1/1.8″)

FHD: Elgato Facecam (f/2.4), Razer Kiyo Pro (1/2.8 sensor)

Sony STARVIS™ 2:

4K: Razer Kiyo Pro Ultra (1/1.2″ sensor)

Yg Starvis kemungkinan pakai IMX290, versi PDF di sini
Atau ini, yg jelas pasti 1/2.8″ ukurannya, data sony-semicon.com
Yg Starvis2 kemungkinan pakai IMX585, versi PDF di sini
https://www.phase1vision.com/sensors/sony-sensors/starvis

Elgato Facecam dan Razer Kiyo keduanya uncompressed video, artinya warna tidak di-encode dahulu, raw quality

Uncompressed YUV video means no unnecessary re-encoding of your webcam feed. The result? Best in class latency and zero artifacts.

Merek lainnya, sensor tidak diketahui:

Obsbot: Meet 4K (Sony 1/2.8″), Tiny (Sony 1/2.8″), Tiny 2 (Sony 1/1.5″)

Not Every Webcam Has Big Sensor

getlumina.com, 1/2.4″ == 24.84 mm²

Audio Software

Biar suara mic makin bagus bisa kita make noise cancellation software tambahan. Jadi alurnya nanti: Mic (fisik) >> Noise Cancelling Software >> Software Online Meeting

Software yang bagus seperti Steelseries Sonar dan ini bagus sekali walau gratis. Ada juga krisp.ai yang berbayar dan sangat populer. Pengguna kartu grafis NVidia bisa juga pakai Nvidia Broadcast, untuk AMD ada AMD Noise Suppression

Kalau saya sukanya pakai Steelseries Sonar dengan setting volume compression maksimal juga noise cancelling maksimal. Software ini yang paling bagus noise cancellingnya: bersih sekali tanpa suara “robotik”

Cara settingnya, kita pilih microphone (fisik kita) sebagai sumber input ke Steelseries Sonar

Lalu kita setting berapa kekuatan noise cancellation dan compression. Kalau saya suka begini.

Lalu dari software online meeting yang kita pakai, kita pilih Steelseries Sonar sebagai microphone (virtual) untuk sumber audio

Sebagus apa hasilnya? Dengarkan dengan headphone yg bagus:

Audient iD14 + Rode NT1 + Air Conditioner dengan Sonar (atas), dengan Sonar AI 50% (tengah), dengan Sonar AI 80% (bawah)

Video Software

Biar tampilan video makin bagus bisa kita make software tambahan. Jadi alurnya nanti: Camera (fisik) >> Camera Software >> Software Online Meeting

Yang saya suka dan harganya miring adalah YouCam dari Cyberlink. Cara settingnya masuk ke menu setting

Lalu pilih camera (fisik) kita sebagai sumber input dan pilih resolusi paling besar agar gambar paling tajam. Bisa pilih yang lainnya juga tapi opsional saja.

Untuk video enhancement bisa Anda pilih sesuai yang diinginkan. Kalau saya suka setting begini:

Langkah 1: aktifkan TruTheater, 0% sharpness, 100% noise reduction, auto exposure
Langkah 2: matikan auto exposure, pilih level manual

Untuk opsi looks taruh smoothener di 20% saja:

Atau boleh juga exposurenya dibuat auto, sesuai kondisi ruangan dan kamera Anda saja.

Selanjutnya pilih Cyberlink YouCam sebagai sumber video di software online meeting yang kita pakai

Ada yang agak aneh di YouCam versi 10. Yakni, kalau kita baru jalankan YouCam sebagai input di software online meeting, kadang resolusi jadi turun. Misalkan kita set di atas resolusi 1080p, tapi pas dimasukkan ke Zoom jadi 720p.

Ini mungkin saja karena resolusi default Zoom adalah 720p. Solusinya kita run saja YouCam lagi dan setting resolusi ke 1080p lagi agar tampilan meeting ciamik. Silakan ke taskbar di kanan bawah Windows, klik kanan, pilih Run YouCam

Lalu rubah setting dari resolusi rendah ke resolusi tinggi. Kita juga bisa memakai fitur video zoom supaya tampilan wajah kita lebih fokus (besar) dan unik karena mengikuti posisi wajah kita. Kalau kita ganti setting di sini otomatis merubah kualitas resolusi wajah kita di Zoom.

Bagaimana kalau mau pakai background custom? Boleh. Tapi saran saya pakai background custom yang mirip warna asli dari dinding di belakang kita. Karena YouCam tidak sempurna dalam memotong kepala kita, jadi warna dinding asli di belakang kita masih terbawa. Misalkan saya dinding aslinya berwarna putih, jadi seperti ini kalau pakai custom background berwarna gelap, ada bagian putih-putihnya:

Dalam kasus saya, karena dinding asli (fisik) di belakang kepala kita warnanya putih maka lebih pas kalau pakai custom background yang di sekitar kepalanya pun warna putih. Jadi ketidaksempurnaan pemotongan kepala kita oleh YouCam tersamarkan oleh warna putih di custom background. Bisa kita cari di berbagai website atau pakai bawaan dari YouCam

Anyway, operasi custom background di YouCam ini memakan banyak CPU dan GPU. Jauh lebih mudah dan murah beli “wallpaper foam 3d” atau “backdrop foto” di Tokopedia, pasang di belakang kita (secara fisik) tidak perlu ganti background di aplikasi.

Kalau pakai Zoom, walaupun sudah pakai touchup CPU dan GPU tetap aman. Sangat efisian dan gambarnya bagus juga. Jadi kalau bisa pakai Zoom ya zoom aja, gak perlu pakai YouCam. Kalau ingin bagus di aplikasi yg lain barulah pakai YouCam.

Optimasi Webcam Logitech

Kalau Anda memakai webcam Logitech, bisa ada opsi untuk melakukan custom setting di webcam Anda memakai software LogiTune. Di webcam lain juga bisa sih, Anda atur seperlunya. Cuman nggak pakai LogiTune.

Umumnya di webcam selalu ada auto setting. Sayangnya kadang setting auto tidak berjalan baik. Perlu Anda atur secara manual, terutama bagian exposure, bisa Anda rubah dari auto exposure menjadi angka lainnya.

Kalau kita matikan auto exposure, ada dua hal yang harus kita setting: exposure dan gain. Exposure = waktu lamanya sensor cahaya menampung cahaya sebelum diproses. Gain = sensitivitas senson untuk menangkap cahaya.

Makin tinggi exposure, makin cerah warna tapi makin blurry gambarnya (patah-patah). Makin tinggi gain, makin cerah warnanya tapi makin banyak noise (ada titik-titik digital).

Untuk dapat hasil yg optimal perlu setting dua langkah berurutan:

1. Piih exposure paling rendah tapi tetap cerah, agar minimal blur (patah-patah)

2. Setelah itu pilih gain paling rendah tapi tetap cerah, agar minimal noise (titik-titik kotor)

Gimana biar bisa low exposure dan low gain? Cahaya harus terang. Kalau di ruangan cahayanya terang, bisa exposure rendah (minim blur) dan gain rendah (minim noise).

Artinya: tambah watt lampu kamar (murah), dan atau pasang ring light di depan kita (agak mahal), atau ganti kamera laptop yg lebih bagus menangkap cahaya (mahal).

Personally saya merasa cocok dengan kombinasi berikut:

  • auto white balance enabled
  • brightness, contrast, sharpness @ 128
  • ringlight 6500K (putih), 36 cm, max brightness
  • lampu 1800 lumens (Philips LED 14.5 watt): exposure -5, gain 100, saturation 175
  • lampu 2300 lumens (Philips LED 19 watt): exposure -5, gain 75, saturation 175

Ini dibantu ring light 36 cm dan lampu LED Philips 1020 lumens (10 watt), tanpa menyalakan opsi Zoom “adjust for low light”. Kualitas setara dengan opsi auto exposure on + Zoom “adjust for low light” on.

Tapi karena kalau setting manual tidak tergantung Zoom, maka kualitas kamera yg sama bisa dipakai di seluruh aplikasi online meeting lainnya. Di ruang Anda/webcam Anda bisa jadi berbeda.

There are two general ways to control image brightness inside the camera:

• ExposureTime controls the duration where the photosensitive cells of the sensor are exposed to light.

• Gain is an amplification factor applied to all pixel values. There are different types of gains:

o Analog gain: amplification is applied before digitization of the pixel values.

o Digital gain: amplification is applied on the digital pixel values and therefore can result in histogram artifacts.

o Color gains: amplification is applied only to one specific color channel, see Color gain and white balance.

https://www.1stvision.com/cameras/IDS/IDS-manuals/en/operate-adjust-image-brightness.html

When configuring a camera, there are a number of ways to make the image brighter: increase the exposure time, open the lens’ iris, or increase the camera’s analog gain. Each application usually has limits for each parameter. For instance, increasing the exposure time can make moving objects too blurry to image. Opening the lens’ aperture will reduce the camera’s depth of field (some lenses also do not have the ability to modify their aperture). And, increasing the analog gain will increase the noise in the image.

Comparing all three images, it can be seen that when gain is added to an image the noise is also amplified. This is seen numerically by the increase in the range between the minimum and maximum pixel values as well as in the variance of the image.

The results of the experiment show that increasing a camera’s gain will increase the noise in the image. Depending on the application, this may be an acceptable trade-off based on the requirements of the camera’s aperture and shutter speed. The only way to further reduce the noise is to actually select a camera with less noise.

https://www.lumenera.com/blog/configuring-a-camera-how-exposure-time-and-gain-impact-image-noise

Secara umum nambah gain (lebih cerah) jadi nambah noise. Nambah exposure (bikin cerah) jadi bikin gambar blurry.

Optimasi Zoom Meeting

Setiap software online meeting ada cara optimasi tersendiri. Khusus Zoom kita bisa gunakan beberapa opsi berikut untuk meningkatkan kualitas video dan audio. Untuk yang video ini beberapa opsi yang perlu diperhatikan

Kalau untuk video, yang terpenting adalah menyalakan high fidelity audio. Fitur ini akan membuat suara asli kita terkirim ke seluruh peserta meeting, tanpa melalui proses noise cancellation tambahan dari Zoom yang sayangnya selain menghilangkan noise (suara tidak diinginkan) juga sekaligus menurunkan bitrate (kualitas kejernihan) suara.

Lalu klik pada tombol high fidelity/original sound pada saat berlangsungnya Zoom meeting supaya suara kita tidak dikompress.

Opsi high fidelity ini sebaiknya hanya digunakan kalau Anda memakai mic berkualitas tinggi dan atau memakai software noise cancelling di komputer Anda. Kalau Anda memakai microphone biasa dan tidak memakai software noise cancellation di komputer Anda, pakai opsi Zoom optimized audio saja agar noise dihapus oleh Zoom (tapi sayangnya bitrate suara Anda pun turun).

Apa beda kualitas suara Zoom optimized audio (default) dan versi high fidelity audio? Cek videonya di sini dan rasakan perbedaannya.

https://hbr.org/2020/06/dress-for-the-remote-job-you-want
https://hbr.org/2020/06/dress-for-the-remote-job-you-want
https://hbr.org/2020/06/dress-for-the-remote-job-you-want
https://hbr.org/2020/06/dress-for-the-remote-job-you-want

Background Yang Bagus

Wallpaper 3D foam + pohon plastik, posisi kita di tengah. Lampu Philips LED putih 19 watt (2.300 lumens) + ring light. Bisa juga pakai green screen untuk Zoom, cari di Tokopedia.

Tampilan Yang Bagus

Ingin tampilan bagus dan suara bagus? Gunakan setting webcam yang baik, lalu gunakan headset supaya suara tidak echo. Setelah itu gabungkan dengan mic kelas podcast untuk rekaman suara, headset hanya dipakai di telinga aja (bagian speaker).

Bisa juga pakai earphone/TWS untuk bagian telinga, bagian mic tetap pakai mic kelas podcast supaya suara aduhai.

Jadi nanti settingnya berbeda di aplikasi online meeting. Speaker pilih headset, microphone pilih desktop

Rangkuman Video dan Audio

Silakan lihat di sini dan download panduannya


Posted

in

by

Tags:

Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *